Pengaruh model pelatihan rendah, sedang, dan tinggi terhadap perubahan kandungan gula (glukosa) dalam darah pada pasien diabetes mellitus

Main Article Content

Ades Setyawan
Puji Setyaningsih

Abstract

Pada kondisi normal, glukosa adalah sumber energy utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk otak, namun jika berlebih dapat memicu penyakit gula darah (diabetes). Bentuk latihan atau model aktivitas fisik merupakan salah satu cara untuk mengurangi kadar gula dalam darah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi di Universitas PGRI Banyuwangi. Sampel penelitian adalah dosen yang mengidap penyakit diabetes mellitus. Instrumen tes menggunakan alat uji kadar gula. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis aktivitas fisik terbaik pada perubahan gula dalam darah pada penderita diabetes mellitus. Jenis aktivitas fisik yang di variasi adalah low, medium dan high. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar gula pada aktivitas fisik low 4,71%, medium 14,67%, dan high 31,96% untuk orang normal. Sedangkan pada penderita diabetes mellitus untuk aktivitas low 2,03%, medium 7,38%, dan high 14,21%. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada penderita diabetes mellitus penurunan gula dalam darah berdasarkan jenis aktivitas fisik masih sangat rendah dibandingkan pada orang normal. Hal ini sesuai bahwasannya penderita diabetes mellitus, hormon insulin tidak dapat bekerja dengan maksimal dalam memproses glukosa menjadi energi.

Article Details

How to Cite
Setyawan, A., & Setyaningsih, P. (2020). Pengaruh model pelatihan rendah, sedang, dan tinggi terhadap perubahan kandungan gula (glukosa) dalam darah pada pasien diabetes mellitus. Journal of Physical Activity (JPA), 1(1), 1-9. Retrieved from https://journal.apopi.org/index.php/jpa/article/view/4
Section
Articles

References

Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Balitbangkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Bina Program RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. (2006). Rekapitulasi Penyakit yang Dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada tahun 2003-2005. Riau.

Depkes. (2008). Metode Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Risiko Diabetes mellitus. Jakarta: Depkes RI.

Direktur Gizi Masyarakat Dirjen BinKesMasy DepKes RI. (2003). Diabetes dan Pencegahannya. Jakarta.

Jusman. (2016). Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Tolak Peluru Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Mowewe. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo Kendari.

Mahdiana, R. (2010). Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini. Yogyakarta: Tora Book.

Putri, N. H. K. & Isfandiari, M. A. (2013). Hubungan Empat Pilar Pengendalian DM Tipe 2 Dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 1(2), 234–243.

Nursila, G. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Osteopenia Pada Mahasiswi Semester 6 Dan 8 PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setiawan, A. (2014). Pengaruh Latihan Beban dengan Metode Set System Terhadap Kekuatan, Daya Tahan Otot, dan Fleksibilitas Members Bahtera Fitness Center Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Soegondo. Penderita Diabetes di Indonesia Capai 12 Juta Orang. Copyright ©2003 Banjarmasin Post. Kamis, 13 Januari 2005 15:56:22 WIB. Available: http://pdpersi.pdpe"http://pdpersi.pdpeHYPERLINK\hrsi.co.id/pdpersi/news/cakrawala.php3?id=2994. Diakses tanggal 27 November 2017.

Zahtamal, Chandra, F., Suyanto, & Restuastuti, T. (2007). Faktor-Faktor Risiko Pasien Diabetes Melitus. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(3), 142-147.